- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
1. Mengapa SOP Penting untuk Operasional Perusahaan?
SOP (Standard Operating Procedure) adalah dokumen yang menjelaskan langkah-langkah standar dalam menjalankan sebuah proses.
Tanpa SOP, proses kerja menjadi:
-
tidak konsisten
-
bergantung pada orang tertentu
-
sulit diaudit
-
rawan human error
-
lambat ketika melakukan onboarding karyawan baru
Menurut ISO 9001 Quality Management, dokumentasi prosedur yang jelas dapat meningkatkan konsistensi operasional dan menurunkan error hingga 25–40%.
Selain itu, laporan McKinsey Operational Excellence menunjukkan bahwa perusahaan dengan prosedur terdokumentasi dapat meningkatkan produktivitas tim sebesar 20–30%.
(Referensi: ISO 9001 QMS; McKinsey OPEX Study)
2. Apa Itu SOP?
SOP (Standard Operating Procedure) adalah dokumen standar yang menjelaskan:
-
tujuan proses
-
siapa yang bertanggung jawab
-
langkah-langkah kerja
-
dokumen pendukung
-
aturan atau parameter penting
-
KPI yang harus dicapai
Tujuan utama SOP adalah memastikan pekerjaan dilakukan secara konsisten terlepas siapa yang menjalankannya.
SOP digunakan di berbagai divisi:
-
produksi
-
gudang & logistik
-
accounting & finance
-
HR
-
customer service
-
office operations
3. Komponen Utama dalam SOP yang Efektif
SOP yang baik terdiri dari 7 elemen inti berikut:
🟦 1. Judul SOP
Harus jelas dan mudah dipahami.
Contoh:
-
SOP Penerimaan Barang
-
SOP Picking & Packing
-
SOP Laporan Stok Harian
🟦 2. Tujuan (Purpose)
Menjelaskan mengapa SOP ini diperlukan.
Contoh:
“Untuk memastikan proses penerimaan barang dilakukan secara akurat, lengkap, dan terdokumentasi.”
🟦 3. Ruang Lingkup (Scope)
Menjelaskan siapa yang terlibat dan batasan proses.
🟦 4. Definisi atau Istilah Penting
Tambahkan jika ada istilah teknis atau kode tertentu.
🟦 5. Tanggung Jawab (Responsibility)
Menjelaskan siapa melakukan apa.
🟦 6. Prosedur Kerja (Work Instruction)
Ini adalah bagian paling penting:
Berisi langkah-langkah kerja secara detail dan berurutan.
Contoh format:
| Langkah | Deskripsi | Penanggung Jawab |
|---|---|---|
| 1 | Cek dokumen PO | Staff Gudang |
| 2 | Verifikasi barang fisik | Staff Gudang |
| 3 | Input ke sistem | Admin Operasional |
🟦 7. Dokumen Pendukung / Lampiran
Contoh:
-
Form pemeriksaan barang
-
Checklist safety
-
Template laporan
(Referensi: ISO 9001 QMS Documentation Requirements)
4. Contoh Struktur SOP Sederhana
Berikut template SOP yang bisa langsung dipakai:
SOP Penerimaan Barang
1. Tujuan
Memastikan seluruh barang yang diterima sesuai dengan purchase order dan standar kualitas perusahaan.
2. Ruang Lingkup
Staff gudang, admin operasional, dan tim quality.
3. Definisi
PO = Purchase Order
QC = Quality Control
4. Tanggung Jawab
-
Staff gudang: memeriksa barang
-
QC: memvalidasi kualitas
-
Admin: input data ke sistem
5. Prosedur
-
Terima dokumen PO dari purchasing
-
Cocokkan barang dengan dokumen PO
-
Lakukan pengecekan fisik barang
-
QC memvalidasi kualitas
-
Input data ke sistem
-
Simpan dokumen sebagai arsip
6. Lampiran
-
Checklist penerimaan barang
-
Template laporan inspeksi
5. Cara Membuat SOP yang Mudah Diikuti Tim
Tips berikut berdasarkan panduan Lean Standard Work dan Operational Excellence:
⭐ 1. Gunakan bahasa sederhana
Hindari istilah teknis yang tidak perlu.
⭐ 2. Tambahkan contoh visual
Gunakan foto, flowchart, dan diagram.
Visual meningkatkan pemahaman hingga 60% lebih cepat.
(Referensi: Nielsen Norman Group – UX & Documentation Study)
⭐ 3. Jangan terlalu panjang
SOP bukan buku teori.
Maksimal 1–3 halaman per SOP.
⭐ 4. Buat langkah-langkah yang runtut
Gunakan format berurutan agar mudah diikuti.
⭐ 5. Libatkan user dalam membuat SOP
Orang yang menjalankan proses harus ikut membuat SOP agar realistis.
⭐ 6. Gunakan SOP untuk training karyawan
Ini mempercepat onboarding dan standarisasi kerja.
⭐ 7. Update SOP secara berkala
Setiap perubahan proses harus diperbarui di SOP.
(Referensi: OPEX Alliance – Standard Work & Document Control)
6. Kesalahan Umum dalam Pembuatan SOP
❌ Terlalu teknis dan panjang
❌ Tidak ada KPI terkait proses
❌ Tidak ada visual pendukung
❌ Tidak melibatkan tim operasional
❌ SOP tidak dievaluasi secara berkala
Kesalahan-kesalahan ini membuat SOP tidak digunakan oleh tim.
7. Tools untuk Membuat SOP Lebih Profesional
Berikut tools yang sering digunakan Business Analyst & Process Specialist:
-
Lucidchart / Draw.io (flowchart)
-
Google Docs / MS Word (dokumen)
-
Notion (pengetahuan terpusat)
-
PowerPoint (training SOP)
-
QGIS (untuk proses berbasis lokasi/rute)
8. Kesimpulan
SOP adalah fondasi penting bagi proses operasional perusahaan.
Dengan SOP yang jelas, perusahaan dapat:
-
mengurangi error
-
memastikan konsistensi
-
mempercepat training karyawan
-
meningkatkan efisiensi
-
mendukung implementasi Business Process Improvement
SOP bukan hanya dokumen — ini adalah alat untuk memastikan proses berjalan benar setiap hari.
Dengan mengikuti struktur dan langkah-langkah di artikel ini, kamu sudah bisa membuat SOP profesional yang mudah dipahami dan diikuti oleh tim.
9. Artikel Terkait
- SOP yang baik biasanya merupakan hasil dari proses improvement. Jika kamu ingin memahami langkah-langkah memperbaiki proses bisnis, baca artikel: Apa Itu Business Process Improvement?
- Untuk memastikan SOP dijalankan dengan konsisten, kamu dapat memonitor KPI menggunakan dashboard. Panduan lengkapnya ada di artikel: Cara Membuat Dashboard Excel untuk Reporting Harian.
📚 10. Daftar Referensi
-
ISO 9001 Quality Management System – Documentation Requirements
-
McKinsey Operational Excellence Report
-
OPEX Alliance – Standard Work Framework
-
Makridakis, Hyndman – Forecasting & Process Documentation
-
Nielsen Norman Group – Visual Documentation Study
-
Lean Enterprise Institute – Standard Work
Comments
Post a Comment